A. HARI,
TANGGAL DAN TEMPAT
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum identifikasi
tikus ini adalah untuk mengetahui cara identifikasi dan jenis tikus.
C. DASAR
TEORI
Insect dan rodent, baik
disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan bagi manusia. Lebih dari
itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu
kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang terlibat
dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan penyakit.hal
demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang
melibatkan empat
faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus.
Upaya untuk mempelajari
kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya adalah mengetahui jenis
atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun deskripsi. Untuk
keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi tikus,
yang memuat ciri–ciri morfologi masing – masimg jenis tikus. Ciri–ciri
morfologi tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah
: berat badan (BB), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar
(HF), telinga (E), tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim
pula untuk diketahui bentuk moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor,
gigi dan lain-lain.
Klasisifikasi
Tikus :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Bandicota
Ordo Rodentia merupakan ordo dari
kelas Mammalia yang terbesar karena memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu
2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk seluruh kelas Mammalia. Dari
2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies tikus yang ada di
Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host (vektor) dari
agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian. Delapan spesies tersebut
yaitu Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii
(tikus rumah/atap), Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus
ladang), Bandicota indica (tikus wirok), Rattus tiomanicus (tikus
pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli (mencit
ladang).
No
|
Morfologi
|
Tikus
roil
|
Tikus
atap
|
Mencit
rumah
|
Tikus
ladang
|
1.
|
Tekstur
rambut
|
Kasar
dan agak panjang
|
Agak
kasar
|
Lembut
dan halus
|
Lembut
dan halus
|
2.
|
Bentuk
hidung
|
Kerucut
terpotong
|
Kerucut
|
Kerucut
|
Kerucut
|
3.
|
Bentuk
badan
|
Silindris,
membesar kebelakang
|
Silindris
|
Silindris
|
Silindris
|
4.
|
Warna
badan bagian punggung
|
Coklat
hitam kelabu
|
Coklat
hitam kelabu
|
Coklat
hitam kelabu
|
Coklat
kelabu
|
5.
|
Warna
badan bagian perut
|
Coklat
kelabu (pucat)
|
Coklat
hitam kelabu
|
Coklat
hitam kelabu
|
Putih
kelabu
|
6.
|
Warna
ekor bagian atas
|
Cokelat
hitam
|
Cokelat
hitam
|
Cokelat
hitam
|
Cokelat
hitam
|
7.
|
Habitat
|
Gudang,
selokan, rumah
|
Rumah,
gudang
|
Rumah,
gudang
|
Sawah,
ladang
|
8.
|
Bobot
tubuh (gr)
|
150-600
|
60-300
|
8-30
|
30-85
|
9.
|
Panjang
kepala + badan (mm)
|
150-250
|
100-210
|
55-100
|
80-150
|
10.
|
Panjang
ekor (mm)
|
160-210
|
120-250
|
70-110
|
110-180
|
11.
|
Lebar
daun telinga (mm)
|
18-24
(berambut)
|
19-23
|
9-12
|
16-20
|
12.
|
Panjang
telapak kaki belakang (mm)
|
40-47
|
30-37
|
12-18
|
22-28
|
Rattus
norvegicus, Rattus rattus dan Mus musculus mempunyai distribusi geografi yg menyebar diseluruh
dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya sekitar Asia dan
Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit ladang
termasuk hewan terestrial yang dicirikan dengan ekor relatif pendek terhadap
kepala dan badan serta tonjolan pada telapak kaki yang relatif kecil dan halus.
Tikus pohon, tikus rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan
arboreal yang dicirikan dengan ekor yang panjang serta tonjolan pada telapak kaki
yang besar dan kasar.
Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia
(hewan pengerat) adalah kemampuannya untuk mengerat benda-benda yang keras.
Maksud mengerat untuk mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus.
Pertumbuhan gigi seri yang terus menerus disebabkan oleh tidak adanya
penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga terdapat celah yang disebut
diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dengan
pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga
ada celah antara geraham dan gigi seri (diastema).
D.
ALAT
DAN BAHAN
·
Alat
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Sarung
tangan
|
1 pasang
|
2.
|
Masker
|
1 buah
|
3.
|
Timbanngan
|
1 buah
|
4.
|
Penggaris
|
1 buah
|
5.
|
Sisir
tikus
|
1 buah
|
6.
|
Karung
tepung
|
1 buah
|
7.
|
Toples
|
1 buah
|
8.
|
Alat
tulis
|
secukupnya
|
·
Bahan
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Tikus
hidup
|
1 ekor
|
2.
|
Chloroform
|
secukupnya
|
3.
|
Kapas
|
secukupnya
|
4.
|
Kertas
putih
|
1
lembar
|
E.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
2. Memindahkan / memasukkan tikus dari
dalam perangkap ke dalam karung beras
3. Mengeluarkan tikus dari dalam karung
dan memindahkannya ke dalam toples
4. Melakukan pembiusan pada tikus
dengan cara memasukan kapas yang sudah diberi chloroform ke dalam toples yang telah
terisi tikus tersebut
5. Menunggu beberapa menit hingga tikus
terbius dan mati
6. Mengeluarkan tikus dari dalam toples
7. Menyisir bulu tikus di atas kertas
putih untuk mengetahui ada atau tidaknya pinjal pada tikus
8. Menimbang tikus dan mencatat hasil
pengukurannya
9. Meletakan kembali tikus diatas
kertas putih baru. Kemudian mengamati : warna bulu, bentuk badan, bentuk
moncong, bentuk mata , jenis kelamin dan jumlah mamae serta dilanjutkan dengan
melakukan pengukuran :
a. panjang seluruhnya / total length
(TL) dari ujung moncong sampai panjang ekor
b. Panjang kepala dan badan / head
& body (HB) dari ujung moncong sampai ke anus .
c. Panjang ekor / tail (T) dari pangkal
ekor/anus sampai ujung ekor.
d. Panjang telapak kaki belakang / hind
foot (HF) dari tumit sampai ujung kuku/cakar
e. Panjang telinga / ear dari lekukan
dibelakang telinga sampai ujung daun telinga.
f. Panjang tengkorak / skull (Sk) dari
ujung tulang hidung sampai tonjolan dibelakang kepala
10. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran Tikus Amati
warna bulu, jenis bulu, dan mata tikus yang akan diperiksa.
F. HASIL IDENTIFIKASI
Setelah melakukan identifikasi, diperoleh
hasil sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin : Jantan
2. Tekstur rambut : Lembut dan
halus
3. Bentuk hidung : kerucut
4. Bentuk badan
: Silindris
5. Warna bulu badan : Putih
6. Bobot tubuh : 13,8
gram
7. Panjang keseluruhan
(TL) :
150 mm
8. Panjang badan + kepala (
H&B) : 70 mm
9. Panjang Ekor (T) :
80 mm
10. Tengkorak (SK)
: 2 mm
11. Panjang telinga
(E)
: 15 mm
12. Panjang Telapak Kaki
(HF)
: 10 mm
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh,
maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang diamati termasuk ke dalam spesies Mus
musculus atau mencit rumah.
Hal ini dapat dilihat dari ciri
bentuk badan yang silindris, bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang
lembut dan halus dan proporsi tubuh (berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil
disbanding spesies yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak
sesuai dengan ukuran standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau
panjang kaki belakang dan E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran
panjang HF yang telah dilakukan yaitu 10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12-18
mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada
species Mus musculus pada umumnya
berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran yang dilakukan kurang
akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .
Meskipun demikian, hasil pengukuran
yang telah ditunjukan menunjukan bahwa spesies tius yang diidentifikasi
mengarah pada ciri – cirri yang dimiliki oleh Mus musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang
telah diidentifikasi merupakan tikus dengan species Mus musculus yang berkelamin jantan.
H.
KESIMPULAN
1. Jenis tikus yang telah
teridentifikasi yakni spesies Mus
musculus
2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode
pengamatan dan pengukuran.
I. LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar