Pages

Minggu, 03 Januari 2016

LAPORAN IDENTIFIKASI TIKUS

A.    HARI, TANGGAL DAN TEMPAT
Hari       : Rabu 
Tanggal : 27 Mei 2015 
Tempat  : Laboratorium Rekayasa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
B.    TUJUAN
Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah untuk mengetahui cara identifikasi  dan jenis tikus.
 
C.    DASAR TEORI
          Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan penyakit.hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang 
melibatkan empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus. 
          Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi tikus, yang memuat ciri–ciri morfologi masing – masimg jenis tikus. Ciri–ciri morfologi tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan (BB), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E), tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain.
Klasisifikasi Tikus :
Kingdom    : Animalia
Phyllum      : Chordata
Class           : Mammalia
Ordo           : Rodentia
Family        : Muridae
Genus         : Bandicota
          Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host (vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian.  Delapan spesies tersebut yaitu Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap), Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli (mencit ladang).
No
Morfologi
Tikus roil
Tikus  atap
Mencit rumah
Tikus ladang
1.
Tekstur rambut
Kasar dan agak panjang
Agak kasar
Lembut dan halus
Lembut dan halus
2.
Bentuk hidung
Kerucut terpotong
Kerucut
Kerucut
Kerucut
3.
Bentuk badan
Silindris, membesar kebelakang
Silindris
Silindris
Silindris
4.
Warna badan bagian punggung
Coklat hitam kelabu
Coklat  hitam kelabu
Coklat  hitam kelabu
Coklat  kelabu
5.
Warna badan bagian perut
Coklat kelabu (pucat)
Coklat  hitam kelabu
Coklat  hitam kelabu
Putih kelabu
6.
Warna ekor bagian atas
Cokelat hitam
Cokelat hitam
Cokelat hitam
Cokelat hitam
7.
Habitat
Gudang, selokan, rumah
Rumah, gudang
Rumah, gudang
Sawah, ladang 
8.
Bobot tubuh (gr)
150-600
60-300
8-30
30-85
9.
Panjang kepala + badan (mm)
150-250
100-210
55-100
80-150
10.
Panjang ekor (mm)
160-210
120-250
70-110
110-180
11.
Lebar daun telinga (mm)
18-24 (berambut)
19-23
9-12
16-20
12.
Panjang telapak kaki belakang (mm)
40-47
30-37
12-18
22-28

         Rattus norvegicus, Rattus rattus dan Mus musculus mempunyai distribusi geografi yg menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit ladang termasuk hewan terestrial yang dicirikan dengan ekor relatif pendek terhadap kepala dan badan serta tonjolan pada telapak kaki yang relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yang dicirikan dengan ekor yang panjang serta tonjolan pada telapak kaki yang besar dan kasar. Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah kemampuannya untuk mengerat benda-benda yang keras. Maksud mengerat untuk mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yang terus menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga terdapat celah yang disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dengan pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga ada celah antara geraham dan gigi seri (diastema).
D.    ALAT DAN BAHAN
·         Alat
No
Nama Alat
Jumlah
1.
Sarung tangan
1 pasang
2.
Masker
1 buah
3.
Timbanngan
1 buah
4.
Penggaris
1 buah
5.
Sisir tikus
1 buah
6.
Karung tepung
1 buah
7.
Toples
1 buah
8.
Alat tulis
secukupnya

·         Bahan
No
Nama Alat
Jumlah
1.
Tikus hidup
1 ekor
2.
Chloroform
secukupnya
3.
Kapas
secukupnya
4.
Kertas putih
1        lembar
 
E.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 
2.      Memindahkan / memasukkan tikus dari dalam perangkap ke dalam karung beras 
3.      Mengeluarkan tikus dari dalam karung dan memindahkannya ke dalam toples 
4.    Melakukan pembiusan pada tikus dengan cara memasukan kapas yang sudah diberi chloroform ke dalam  toples yang telah terisi tikus tersebut
5.      Menunggu beberapa menit hingga tikus terbius dan mati 
6.      Mengeluarkan tikus dari dalam toples 
7.      Menyisir bulu tikus di atas kertas putih untuk mengetahui ada atau tidaknya pinjal pada tikus 
8.      Menimbang tikus dan mencatat hasil pengukurannya 
9.    Meletakan kembali tikus diatas kertas putih baru. Kemudian mengamati : warna bulu, bentuk        badan, bentuk moncong, bentuk mata , jenis kelamin dan jumlah mamae serta dilanjutkan dengan melakukan pengukuran : 
a.       panjang seluruhnya / total length (TL) dari ujung moncong sampai panjang ekor 
b.      Panjang kepala dan badan / head & body (HB) dari ujung moncong sampai ke anus . 
c.       Panjang ekor / tail (T) dari pangkal ekor/anus sampai ujung ekor. 
d.      Panjang telapak kaki belakang / hind foot (HF) dari tumit sampai ujung kuku/cakar 
e.       Panjang telinga / ear dari lekukan dibelakang telinga sampai ujung daun telinga. 
f.       Panjang tengkorak / skull (Sk) dari ujung tulang hidung sampai tonjolan dibelakang kepala  
10. Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran Tikus Amati warna bulu, jenis bulu,  dan mata tikus yang akan diperiksa.
F.    HASIL IDENTIFIKASI
Setelah melakukan identifikasi, diperoleh hasil sebagai berikut :
1.      Jenis Kelamin                                    : Jantan

2.      Tekstur rambut                                   : Lembut dan halus

3.      Bentuk hidung                                   : kerucut

4.      Bentuk badan                                     : Silindris

5.      Warna bulu badan                              : Putih
6.      Bobot tubuh                                       : 13,8 gram
7.      Panjang keseluruhan (TL)                  : 150 mm
8.      Panjang  badan +  kepala ( H&B)      : 70 mm
9.      Panjang Ekor (T)                                : 80 mm
10.  Tengkorak (SK)                                  :  2 mm
11.  Panjang telinga (E)                             : 15 mm
12.  Panjang Telapak Kaki (HF)                : 10 mm
G.    PEMBAHASAN


            Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus  atau mencit rumah.

Hal ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris, bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh (berat badan, panjang TL,  H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil disbanding spesies yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu 10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12-18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .

          Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri – cirri yang dimiliki oleh Mus musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi merupakan tikus dengan species Mus musculus yang berkelamin jantan.



H.     KESIMPULAN
      1.      Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus       
      2.   Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran. 

 
I.     LAMPIRAN

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites